Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho
JAKARTA,quickq电脑怎么下载 DISWAY.ID- Berbagai cara kampanye yang dilakukan oleh para calon atau kandidat menjelang Pemilu 2024, salah satunya dengan memasang alat peraga kampanye lewat spanduk dan baliho.
Menurut survei, cara ini sudah tidak lagi diminati oleh masyarakat.
Jakpat mengadakan survei dengan 1276 responden untuk mengetahui perspektif masyarakat terhadap aktivitas kampanye saat ini.
“Selain itu, survei ini juga bertujuan untuk mengetahui preferensi politik responden secara netral tanpa memiliki asosiasi atau mendukung partai politik tertentu,” kata Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Buntut Baliho Timpa Pemotor Hingga Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Kembangan, PSI Disanski Bawaslu Jakbar
Kegiatan sosial menjadi jenis kampanye pertama yang disukai oleh responden (61%), lalu jenis kampanye langsung, yaitu saat kandidat hadir di depan masyarakat (55%).
Selain itu, melakukan debat dengan kandidat lain (40%), kampanye dengan publikasi digital seperti tv, radio, podcast, YouTube, dan lainnya (33%), hingga kandidat melakukan diskusi terbatas dengan sekelompok orang (24%).
Sedangkan, untuk jenis kampanye yang tidak disukai, responden memilih pemasangan baliho dan spanduk secara tidak resmi menjadi jenis kampanye yang paling tidak mereka sukai (66%).
Lalu pemasangan bendera partai di lingkungan rumah, taman, atau jalan (44%), pawai dengan membawa atribut kampanye (38%), mendatangi tokoh masyarakat untuk meminta dukungan (25%), hingga membagikan atribut kampanye seperti kaos, topi, stiker dan lainnya (24%).
Hasil survei menunjukkan 74% responden mengaku mengikuti perkembangan kampanye saat ini.
BACA JUGA:Baliho Caleg PSI Timpa Pengendara di Jakarta Barat Hingga Sebabkan Kecelakaan Beruntun, Polisi Turun Tangan
Lalu, mayoritas dari responden juga memperlihatkan ketertarikan mereka terhadap kampanye politik yang sedang berlangsung, dengan 68% Gen Z, 65% Milenial, dan 61% Gen X yang menunjukkan ketertarikan.
Lebih lanjut, 70% responden memilih ingin mengetahui kualitas dari para kandidat menjadi alasan pertama ketertarikan mereka terhadap kampanye saat ini, diikuti oleh 55% ingin mendapatkan insight/referensi/pandangan untuk meyakinkan pilihan, dan 53% responden yang memilih sebagai aksi nyata dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia.
Bagi mereka yang tidak tertarik dengan kampanye menunjukkan 41% responden memilih jika mereka tidak mau ambil pusing, lalu 39% tidak suka dengan hal yang berkaitan dengan isu politik, dan 30% responden mengaku banyak informasi atau berita negatif yang melibatkan oknum pemerintahan menjadi alasan ketidaktertarikan mereka terhadap kampanye politik saat ini.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- ·Diperiksa 13 Jam, SYL Dikonfrontir Bersama 7 Saksi Lainnya
- ·Kemenkes Ungkap Sunat Perempuan Masih Marak Terjadi di Indonesia
- ·Keajaiban Sujud dan Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Otak
- ·Kapan Malam Nuzulul Qur'an 2025?
- ·Rombongan Pejuang PPP Sambangi Kertanegara, Sampaikan Komitmen Menangkan Prabowo
- ·Tips Melamar Kerja di McDonald's Indonesia Terbaru, Begini Langkah
- ·Pemuda Kota Malang Dukung Gibran Jadi Cawapres di Pemilu 2024, Ternyata Ini Alasannya!
- ·Akhiri Pelarian, Bupati Tulungagung Serahkan Diri ke KPK
- ·Apa Itu Greenflation? Bikin Gibran Disoraki Penonton saat Debat
- ·Kemenkes Ungkap Sunat Perempuan Masih Marak Terjadi di Indonesia
- ·Long Weekend Tiba, Penumpang KAI Melonjak 44%! Jangan Sampai Kelebihan Bagasi
- ·Tips Melamar Kerja di McDonald's Indonesia Terbaru, Begini Langkah
- ·7 Buah Penurun Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Wajib Tahu
- ·KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar
- ·Buron, Pendiri Robot Trading Viral Blast Terdeteksi karena Overstay di Thailand
- ·Stabilitas Rupiah Terkendali, Bank Indonesia Laporkan Tren Positif di Pasar Surat Berharga
- ·Terlalu Banyak Asupan Kalsium, Awas Hiperkalsemia
- ·Waspada Jerat Utang, Jangan Sampai Menyesal Dunia Akhirat
- ·Usai Tak Jadi Presiden, Jokowi akan Pulang ke Solo dan Jadi Rakyat Biasa
- ·Densus 88 Tangkap 18 Teroris Selama Oktober 2023